I rarely use Windows, but when I do… nah, I rarely use it…

Jadi mengapa kali ini menulis artikel mengenai software Windows jika ternyata jarang menggunakannya?
Well, telah sejak lama terbersit dalam benak untuk melakukan one day one article namun tidak kunjung terlaksana. Am not perfect, and not even a perfectionist, namun dalam menulis artikel saya tidak ingin hanya sekadar menulis tanpa isi. Jadi kadang niat menulis tertunda karena berbagai alasan, misal menunggu waktu luang, mencoba memahami topik yang hendak ditulis, dan berbagai alasan lain. And that was a mistake, a big one. Akhirnya, artikel bagus tidak terwujud, yang jelek pun tidak tertulis. This brought me to think about Windows, they launched (a kind of shitty) release and then refined it latter. Mungkin saya juga perlu menganut paham demikian, menulis saja dahulu, poles kemudian.

Kebetulan, kemarin mesti memasang Windows di laptop orang, dan ternyata kali ini tidak semudah biasanya. Dari sana tersadar, I don’t know Windows that much…
So, here it is, sebuah artikel –yang semoga menjadi pembuka bagi rentetan artikel berikutnya di masa depan– yang mengulas piranti lunak yang saya gunakan ketika harus memakai Windows.

  1. WinNTSetup3
    Installing Windows is suck. WinNTSetup3 make it suckless. Jika sering memasang Windows, WinNTSetup3 adalah sebuah keniscayaan.
    Uniknya, WinNTSetup3 tidak memiliki situs khusus melainkan hanya berupa thread di http://www.msfn.org, so, get it there…
  2. Snappy Driver Installer
    Have I told you that installing Windows is sucks?.
    Bahkan selepas memasang Windows pun masih banyak yang mesti dilakukan, misalnya karena kemungkinan besar perangkat keras yang dimiliki tidak dikenali oleh Windows. Beruntung jika memiliki keping CD/DVD driver-nya, jika tidak ya wassalam. Eits, tidak benar-benar wassalam sih, selama memilik sambungan internet, kita bisa memakai software pencari driver untuk mencarikan driver secara otomatis. Yep, Windows memiliki fitur untuk ini, but I never find it reliable.
    Save your time, and get Snappy Driver Installer.
  3. Double Driver
    So, you have to reinstall Windows. But, there is no CD/DVD driver, no recovery partition, and no internet connection.
    Jangan khawatir, sekiranya kita mesti memasang ulang Windows, sementara tidak ada CD/DVD driver, juga tidak ada partisi recovery, dan juga tidak ada sambungan internet, kita bisa menggunakan Double Driver untuk mencadangkan driver yang telah terpasang pada sistem dan kemudian memulihkannya pada Windows yang baru kita install.
    Ada banyak utility yang serupa Double Driver, namun saya lebih menyukai Double Driver dibanding yang lain karena ia portable. Oh, dan ternyata ia buatan orang Indonesia…
    Unduh Double Driver di sini.
  4. 7zip
    Entah apa yang membuat banyak orang masih memasang WinRAR. WinRAR kini tidak lebih dari peninggalan zaman ketika berbagi shaddy software masih harus dibagi menjadi beberapa bagian atau dimampatkan agar hemat bandwitdh.
    Use 7 zip. It’s free, reliable, multiplatform, and full pack of features.
  5. Foxit Reader
    PDF bukan sepenuhnya standar terbuka, beberapa fitur penting masih hanya diketahui oleh Adobe. Jadi, jika perlu full featured PDF reader/editor, gunakan pembaca atau penyunting PDF dari Adobe.
    Saya lebih pas dengan Foxit Reader sebagai pembaca PDF, ia tidak seberat Adobe Reader, dan juga lebih banyak fitur dibanding SumatraPDF, khususnya karena saya perlu PDF printer. Jadi dengan memasang Foxit Reader, ibarat sekali dayung dua tiga pulau terlampaui; bisa membaca PDF, juga mencetak ke PDF.
  6. CuteWriter
    Fungsi CuteWriter memang tumpang tindih dengan Foxit. Saya memasang CuteWriter jika enggan memasang Foxit. Jadi, baca PDF menggunakan Firefox dan cetak ke PDF menggunakan CuteWriter.
    Sebagai pencetak PDF, CuteWriter lebih ringan, namun Foxit lebih memiliki banyak fitur. I usually go with Foxit…
  7. Irfan View
    Sudah jarang memakai penyunting gambar, jadi agak lupa dengan fitur apa saja yang dimiliki Irfan View. I just remembered it as a powerfull tools I used to use when dealing with images…
  8. K-Lite Codec Pack
    Ada berapa banyak format multimedia di luar sana? Well, it’s not as funny as this relevant xkcd.
    Pasang K-Lite Codec Pack dan lupakan jutaan format multimedia di luar sana.
  9. Total Mounter
    Telah lama saya jarang bersentuhan dengan optical media. Jadi DVD drive di ThinkPad kesayangan akhirnya digantikan oleh caddy untuk memuat hard disk.
    Sampai suatu ketika mesti menggunakan piranti lunak yang mesti menggunakan disc burner.
    Membuat Windows system repair disc atau ThinkVantage backup misalnya, bersikeras bahwa outputnya harus dilewatkan ke disc burner, tidak bisa ke file image.
    Introducing, Total Mounter, an image mounter, and a virtual CD/DVD burner.
  10. ImgBurn
    Perlu burning keping optik? Lupakan piranti burner bawaan Windows, it’s sucks, as usual.
    Hemat uang Anda karena gagal burning CD/DVD, gunakan ImgBurn sebagai burner.
  11. JKDefrag/MyDefrag
    Windows teranyar memiliki fitur defrag yang terjadwal. Jadi tidak diperlukan lagi meluangkan waktu khusus untuk defragging.
    Namun, kadang kala saya perlu menyalin berkas langsung dari lingkungan Linux ke partisi NTFS, yang hasilnya berkas tersebar di seluruh partisi karena perbedaan cara Linux dalam menyalin berkas dibanding Windows.
    Apapun alasannya, memliki a good defragger tetap lebih bermanfaat untuk menjaga agar Windows tetap gegas.
    Unduh JKDefrag/MyDefrag di sini.
  12. Notepad++
    Penyunting teks dalam Windows mungkin tidak sebanyak dalam Linux. Siapa pula yang menulis program dalam Windows. Namun jika sekiranya perlu penyunting teks yang berdaya guna, akan sulit untuk menyaingi Notepad++.
  13. RevoUninstaller
    Installing Windows is sucks…
    Installing softwares on Windows is sucks…
    Removing softwares on Windows also sucks…
    Menghapus sebuah piranti lunak yang terpasang menggunakan uninstaller bawaan Windows seringkali tidak membuang tuntas software tersebut. Umumnya ada berkas atau registry key yang tersisa.
    Gunakan Portable Revo Uninstaller untuk membuang software sampai ke akarnya…
  14. WinDirStat
    WinDirStat lebih sering saya gunakan di Windows dalam VirtualBox. Maklum, SSD hanya 256GB dan masih perlu untuk memakai Windows. Jadi saya memasang Windows di VirtualBox. Untuk menghemat ruang yang digunakan berkas Windows maya ini, saya menggunakan bantuan WinDirStat untuk melihat berkas apa saja yang banyak memakan ruang dan bisa dibuang. Alhasil, installasi Windows bisa disusutkan hingga muat di 6GB.
    Contoh di atas hanyalah salah satu kasus, pastinya ada kasus lain di mana WinDirStat akan sangat membantu.
  15. Ultimate Windows Tweaker
    IMHO, Windows 7 sudah cantik dan nyaman digunakan. Namun ada beberapa pilihan default yang kurang sreg di hati. Misal, saya lebih suka memunculkan file extension, memiliki pilihan Copy to dan Move to di context menu, dan lain-lain.
    Sayangnya, untuk memunculkan fitur-fitur tersebut mesti merubah satu-per-satu registry key. That’s unintuitive, and unfriendly.
    Memperkenalkan, Ultimate Windows Tweaker, sebuah portable tweaker yang dapat memunculkan fitur-fitur tersembunyi tersebut tanpa harus berkutat dengan script atau registry.

Well, that’s it for now…