Artikel ini akan menjabarkan bagaimana memasang Windows 7 ke dalam VHD (virtual hard disk), sebuah jawaban atas pertanyaan bagaimana memasang Windows secara native tanpa harus membuat partisi khusus untuk installasi Windows.

Mengapa memasang Windows 7 di VHD?
Pendek cerita, saya perlu untuk melakukan flashing pada Xiaomi Mi 4c. Sialnya, umumnya sumber di www menunjukkan proses flashing ini mesti menggunakan sistem operasi Microsoft Windows, padahal selama ini saya hanya single booting Debian Sid dan tidak memiliki installasi Windows kecuali dalam VirtualBox. Saya tidak cukup berani untuk mencoba flashing menggunakan VirtualBox, khawatir overhead antara handphone hingga VirtualBox membuat flashing gagal dan bricking hape baru ini.

Dalam ThinkPad T520 saya miliki terdapat 2 sarana penyimpanan, yang pertama sebuah SSD 256GB yang terletak dalam main bay, dan yang kedua berupa sebuah HDD 1TB yang terletak dalam ultra bay (slot DVD yang dijadikan penyimpanan HDD). Keduanya hanya terdiri dari satu partisi; SSD satu partisi berbentuk Ext4, dan HDD satu partisi berbentuk NTFS.
Karena GRUB tidak mampu booting VHD, maka berkas VHD akan diletakkan di HDD dan booted oleh bootloader Windows yang ditanam di master boot record HDD.

Ada banyak cara memasang Windows 7 di VHD, namun dalam artikel ini hanya akan ditunjukkan pemasangan menggunakan installer standar tanpa bantuan software lain. Keuntungan cara ini kita hanya perlu menyiapkan berkas ISO installer Windows, software untuk booting berkas ISO tersebut melalui flash disk, dan tentu saja flash disk untuk tempat installer Windows. Kerugiannya adalah proses pemasangan Windows relatif lama dan mesti menjalankan baris perintah menggunakan command.exe untuk membuat VHD.

Jadi, mari siapkan sebuah berkas ISO installer Windows 7, sebuah flash disk yang sanggup menampung berkas ISO tadi (minimal 4GB dan disarankan 8GB), dan software untuk membuat bootable flash disk.
Patut diperhatikan, hanya Windows edisi Enterprise, Ultimate, Server, dan Embedded yang mampu native boot menggunakan VHD.
Jika semua bahan telah siap, lanjutkan ke langkah membuat bootable flashdisk. Gunakan Yumi, Rufus, Easy2Boot, atau software sejenis untuk membuat bootable flash disk yang mampu booting installer Windows.

Setelah pembuatan bootable flash disk selesai, kita mulai proses installasi Windows ke dalam VHD:

  • Tetap tancapkan flash disk di port USB dan reboot komputer untuk kemudian boot dari flash disk tersebut.
  • Setelah beberapa saat, akan muncul jendela Install Windows yang meminta kita untuk memilih bahasa, waktu, dan keyboard. Jangan dahulu tekan tombol Next, melainkan tekan kunci keyboard SHIFT+F10 untuk memanggil jendela cmd.exe.
    Dalam jendela cmd.exe ini kita akan membuat VHD dan mengaitkannya untuk kemudian dijadikan sebagai partisi installasi Windows 7.
    Baris-baris perintah pada langkah berikut dilakukan di dalam jendela cmd.exe.
  • Panggil diskpart, sebuah disk partitioning utility Windows

    DISKPART
    
  • Lihat daftar disk atau partisi yang dikenali Windows

    list volume
    
  • Seperti telah dijelaskan di paragraf terdahulu, di laptop ini terpasang satu SSD Ext4 dan satu HDD NTFS. Perhatikan dengan seksama hasil perintah list volume di atas, jangan sampai salah pilih volume.
    Pilih volume (partisi) NTFS yang akan jadi tempat kita meletakkan VHD, misal dicontohkan di sini sebagai volume 0.

    select volume 0
    
  • Buat partisi ini bootable

    active
    
  • Windows menggunakan drive letter sebagai identifikasi partisi, dan umumnya installasi Windows selalu menggunakan huruf C.

    assign letter=c
    
  • Saatnya membuat berkas VHD. Menggunakan installer normal, Windows membutuhkan partisi berukuran setidaknya 13GB. Sebuah fixed VHD berukuran 17GB akan cukup untuk kasus saya, karena niatannya hanya untuk dipasangi flashing software yang ukurannya tidaklah besar.

    create vdisk file=c:\windows7.vhd maximum=17000 type=fixed
    
  • Pilih VHD yang telah dibuat

    select vdisk file=c:\windows7.vhd
    
  • Kaitkan, agar isinya bisa diakses

    attach vdisk
    
  • Buat partisi di dalam VHD

    create part primary
    
  • Format partisi ini

    format fs=ntfs label="Windows 7" quick
    
  • Jadikan partisi ini bootable

    active
    
  • Berikan partisi ini drive letter

    assign
    
  • Pembuatan VHD telah selesai, saatnya keluar dari diskpart

    exit
    
  • Tutup jendela cmd.exe karena diperlukan lagi.

    exit
    

Pemasangan Windows dapat dilanjutkan sebagaimana kita biasanya memasang Windows, dengan satu catatan, pilih jenis pemasangan Custom (advanced) dan pilih partisi VHD sebagai target pada jendela Where do you want to install Windows?.

That’s it…
Tinggal tunggu beberapa saat dan beberapa kali reboot sampai Windows benar-benar bisa digunakan.

Jika menginginkan installasi yang lebih singkat, atau enggan mengetik perintah-perintah, kita bisa menggunakan bantuan WinNTSetup dan BootICE.

  • Letakkan WinNTSetup dan BootICE di partisi NTFS, FAT, atau exFAT agar dapat dipanggil melalui cmd.exe
  • Gunakan BootICE untuk memasang master atau partition boot record dan membuat partisi bootable (active)
  • Buat VHD dan install Windows menggunakan WinNTSetup
  • reboot
  • profit!