Setelah kemarin memasang Debian melalui Arch menggunakan cara debootstrap, ternyata Debian, bahkan Sid, sedang freezing karena semua dev berfokus pada persiapan kelahiran Jessie.

Saya lebih senang mendapatkan paket terkini daripada menunggu sistem stabil, jadi Arch kembali menjadi pilihan. Berikut adalah log pemasangan ArchLinux melalui Debian Sid.

Langkah pertama tentu mendapatkan media untuk pemasangan, bisa berupa berkas ISO atau citra bootstrap. Berkas ISO berukuran lumayan besar dan kita harus tetap melakukan update, jadi daripada membuang bandwidth lebih baik kita mengunduh citra bootstrap yang berukuran lebih kecil.

wget -c http://suro.ubaya.ac.id/archlinux/iso/2015.06.01/archlinux-bootstrap-2015.06.01-x86_64.tar.gz  

Semua langkah di bawah lakukan sebagai root

sudo su

Salin berkas bootstrap ke tempat sementara, misal /tmp Kita bisa saja melakukan debootstrap kedalam sebuah partisi atau sub volume.

cp archlinux-bootstrap-2015.06.01-x86_64.tar.gz /tmp

Berpindah ke /tmp dan uraikan (extract) berkas debootstrap

cd /tmp
tar xzf archlinux-bootstrap-2015.06.01-x86_64.tar.gz

Hasil ekstraksi akan berupa map bernama root.x86_64. Semua pengaturan akan dilakukan di/ke dalam map ini.

Paket dalam map root.x86_64 hanya berupa paket-paket mendasar dan ada lebih banyak paket yang dibutuhkan untuk membangun sistem operasi yang nyaman bagi komputasi desktop perlu diambil dari internet. Karenanya kita perlu mengatur cermin (mirror) sebagai lumbung paket yang dibutuhkan. Mirror terdekat secara geografis akan memberikan kecepatan unduh terbaik.

nano /tmp/root.x86_64/etc/pacman.d/mirrorlist

Tekan CTRL+W dan ketik Indonesia untuk mencari baris mirror dari Indonesia, hilangkan tanda pagar di depan baris mirror yang diinginkan lalu tekan CTRL+O untuk menyimpan perubahan. Tekan CTRL+X untuk keluar dari nano.

Saatnya berpindah root untuk melakukan pengaturan dari dalam sistem bootstrap.

/tmp/root.x86_64/bin/arch-chroot /tmp/root.x86_64

Saatnya untuk memasang paket dasar sistem. Namun sebelumnya, kita mutakhirkan sistem yang ada.

pacman -Syu

Kemudian pasang paket dasar dan paket untuk keperluan development.

pacman -S base base-devel

Buat berkas file system table. Untungnya, Arch memiliki script khusus untuk tugas ini.

genfstab -U -p / > /etc/fstab

Karena kita berada dalam sistem chroot maka hasil genfstab memuat juga mountpoint lain dalam sistem yang (kemungkinan besar) tidak diperlukan. Sunting /etc/fstab:

nano /mnt/etc/fstab

Cukup sisakan baris yang diperlukan agar sistem lancar di-boot, misalnya root (/) dan /home.

Atur bahasa dan lokasi sebelum memasang paket apapun. Jika tidak, proses pemasangan akan dipenuhi komplain bahwa locale belum diatur dan ada kemungkinan pemasangan paket akan gagal.

nano /etc/locale.gen

Sunting berkas locale.gen dengan menghapus pagar di depan baris bahasa yang diinginkan. Meski kita berbahasa Indonesia, namun disarankan untuk tetap memilih juga bahasa Inggris; id_ID.UTF-8 dan en_US.UTF-8.

locale-gen
echo LANG=en_US.UTF-8 > /etc/locale.conf
export LANG=en_US.UTF-8

Untuk pengaturan waktu, jika tidak tahu nama yang pas untuk daerah yang diinginkan, pakai perintah ini:

ls /usr/share/zoneinfo/

Cari daerah geografis di mana kita berada dan tentukan sebagai localtime.

ln -s /usr/share/zoneinfo/Asia/Jakarta /etc/localtime

Selanjutnya, atur hardware clock. Disarankan menggunakan UTC dibanding localtime.

hwclock --systohc --utc

Tentukan juga nama host.

echo arch > /etc/hostname

Meski menggunakan sistem 64 bit, ada kemungkinan kita perlu memasang paket yang hanya tersedia dalam 32 bit –misal wine–, karenanya baik kita aktifkan lumbung multilib.

nano /etc/pacman.conf

Hapus pagar di depan baris repo multilib.

[multilib]
Include = /etc/pacman.d/mirrorlist

Mutakhirkan database lokal menggunakan perintah:

pacman -Sy

Sebelum membuat akun user biasa, beri akun root sebuah password.

passwd

Kemudian, buat akun user biasa yang akan digunakan, dalam contoh user adalah iza.

useradd -m -g users -G wheel,storage,power -s /bin/bash iza

Tentukan juga kata kunci bagi user yang baru dibuat ini:

passwd iza

Beri user baru ini kemampuan sudo agar dapat melakukan pekerjaan yang membutuhkan hak root. Install paket sudo:

pacman -S sudo

Jalankan visudo untuk memasukkan user ke dalam daftar sudoer.

EDITOR=nano visudo

Hapus pagar di depan baris:

%wheel ALL=(ALL) ALL

Bekerja dengan terminal akan lebih dimudahkan dengan bantuan bash-completion yang akan auto-completing perintah dan nama paket.

pacman -S bash-completion

Pasang boot loader. Karena sistem ini hanya berupa bootstrap dan tidak terletak dalam suatu partisi, kita hanya perlu memasang paket bootloader saja tanpa perlu menginstall boot loader ke boot sector partisi atau disk.

Install grub:

pacman -S grub

Buat berkas konfigurasi grub.

grub-mkconfig -o /boot/grub/grub.cfg

Pasang X untuk dukungan grafis

pacman -S xorg

Pasang driver VGA. Karena ThinkPad saya ini hanya memiliki integrated VGA dari Intel, maka:

pacman -S xf86-video-intel

Laptop juga memerlukan driver masukan semacam touchpad:

pacman -S xf86-input-synaptics

Pasang Desktop Environment. Berikut cara memasang GNOME sebagai DE.

pacman -S gnome

Terdapat dua grup untuk GNOME, yaitu gnome dan gnome-extra. Pastikan gnome dipasang, gnome-extra hanya berupa paket tambahan. Jika menginginkan sistem yang lebih ramping, alih-alih memasang paket gnome-extra, kita dapat memilih untuk hanya memasang paket yang diperlukan saja.

Aktifkan layanan yang diperlukan, misal login manager dan network manager.

systemctl enable gdm.service
systemctl enable NetworkManager
systemctl start NetworkManager

Pemasangan sistem Arch dengan DE Gnome telah selesai dan siap disalin ke dalam partisi yang telah disiapkan. Saatnya keluar dari sistem bootstrap.

exit

Salin semua isi /tmp/root.x86_64 ke dalam partisi yang telah disiapkan, misal /dev/sda2 yang telah di-mount di /mnt/hdd.

rsync -aAXvh --progress /tmp/root.x86_64/* /mnt/hdd

Mutakhirkan grub.cfg host –dalam hal ini Debian Sid– agar mengenali sistem operasi Arch

grub-update

Atau jika hendak menjadikan grub Arch sebagai loader utama, kita perlu melakukan chroot ke dalam partisi Arch dan memasang ke disk grub dari sana.

/mnt/hdd/bin/arch-chroot /mnt/hdd
grub-install --target=i386-pc --recheck /dev/sda

Keluar dari sistem bootstrap dan hidupkan ulang komputer untuk menjajal sistem anyar.

exit
reboot