Setelah sekian lama distro hopping, akhirnya saya memilih menjejakkan kaki di Debian Sid. Debian Sid menyediakan apa yang saya harapkan dari sebuah distro; big user and developer base, security, flexibility, policy, and update speed.

Seperti halnya manusia yang tidak menjaga asupan makanannya, maka dia rentan menjadi gendut dan sakit. Demikian juga halnya dengan sistem operasi, jika asal pasang piranti lunak akan rentan terkena bug atau masalah lain yang menyebabkannya tidak bekerja dengan sempurna.

Artikel kali ini akan mengupas bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga Debian Sid tetap ramping dan bekerja optimal.

  • Hindari memasang paket yang kurang atau tidak diperlukan

    Diet atau asupan makanan adalah hal utama yang mempengaruhi kesehatan manusia. Ini berlaku juga pada sistem operasi. Semakin banyak paket berarti semakin banyak faktor yang bisa menjadi penyebab galat.

    Ketika kita memasang paket, APT akan turut memasang paket yang recommended dengan tujuan agar paket yang dipasang dapat bekerja optimal. Hal ini sangat membantu bagi pengguna yang masih awam atau memang tidak begitu paham dengan kebutuhan paket yang dipasangnya.

    Jika kita yakin bahwa kita tidak memerlukan paket yang disarankan (recommended) tersebut, kita dapat meminta APT agar tidak memasangnya.

    sudo printf "%s\n" 'APT "";' 'APT::Install-Recommends "false";' > /etc/apt/apt.conf.d/10recommends  
    
  • Waspada terhadap paket yang bermasalah

    Aliran paket dalam Debian adalah sebagai berikut; paket baru dari hulu (upstream) mengalir ke Experimental, kemudian ke Unstable, lalu ke Testing, dan akhirnya menjadi Debian Stable.

    Debian Sid adalah nama sandi bagi Debian Unstable. Seperti namanya, Debian ini tidak stabil, karena merupakan salah tahap pengujian bagi paket Debian yang akhirnya akan berakhir di Debian Stable.
    Meski paket telah menjalani tahap Experimental terlebih dahulu, seringkali paket yang turun ke Unstable masih buggy. Ini wajar dan memang diharapkan, karena lebih baik bug tertangkap di Unstable atau Testing daripada lolos ke Stable.

    Nah, bagaimana agar kita waspada (aware) terhadap paket berkutu dari Experimental?
    Adalah dengan memasang paket apt-listbugs.

    sudo apt install apt-listbugs
    

    Lalu, apa yang harus dilakukan jika ternyata ketika memutakhirkan sistem, apt-listbugs memberitahu bahwa terdapat paket bermasalah? Mari lihat kiat berikutnya.

  • Jangan mutakhirkan paket bermasalah

    Jika ternyata ketika memutakhirkan sistem kita mendapati peringatan bahwa terdapat paket yang bermasalah, tahan update untuk paket tersebut!
    Gunakan apt-mark untuk menahan paket tersebut sampai tersedia perbaikannya.

    sudo apt-mark hold nama-paket
    

    Jika bug telah diperbaiki, unhold paket tersebut agar dapat kembali menerima pembaharuan.

    sudo apt-mark unhold nama-paket
    
  • Selalu gunakan full-upgrade

    apt dan apt-get memiliki dua cara untuk memutakhirkan sistem, yakni; (1) upgrade, dan (2) full-upgrade. Demikian juga dengan aptitude yang memiliki safe-upgrade dan full-upgrade.

    Debian Sid lebih tepat menggunakan full-upgrade karena ia akan memasang paket ke versi paling anyar, membuang paket yang tidak lagi diperlukan, juga akan memasang paket yang dibutuhkan dan paket baru yang sebelumnya tidak ada.

    sudo apt full-upgrade
    
  • Buang paket yang tidak dibutuhkan

    Bisa dengan cara manual, atau dengan bantuan deborphan.

    sudo aptitude install deborphan
    sudo deborphan
    

    Periksa keluaran deborphan, jangan main buang paket-paket yang katanya orphaned. Gunakan aptitude why nama-paket untuk mengetahui mengapa paket tersebut bisa berada dalam sistem, dan gunakan aptitude why-not nama-paket untuk mengetahui amankah paket tersebut untuk dibuang.

  • Buang paket secara tuntas

    Gunakan sudo aptitude purge nama-paket untuk membuang paket beserta semua berkas pengaturannya (configuration files).
    Jika sebelumnya Anda hanya menggunakan sudo aptitude remove nama-paket dan sekarang ingin membuang berkas-berkas konfigurasi paket yang masih tersisa, gunakan perintah sudo aptitude purge ~c.

  • Kosongkan tembolok (cache folder)

    Ketika kita melakukan pembaharuan pada sistem, maka sistem akan mengunduh paket-paket yang lebih anyar dan menyimpannya di /var/cache/apt/archives.
    Seiring Debian Sid yang kerap mendapat pembaharuan, maka isi /var/cache/apt/archives akan semakin banyak dan ukurannya membengkak.

    Jika Anda tidak akan mencadangkan paket-paket tersebut dan akan membuangnya, gunakan perintah berikut:

    • Jika hanya ingin membuang paket versi lama

      sudo aptitude autoclean
      
    • Jika ingin menghapus SEMUA paket dari cache

      sudo aptitude clean
      
  • Hapus berkas terjemah (locale files)

    Banyak paket yang mengandung berkas yang tidak terlalu berguna bagi saya, misalnya berkas terjemah atau dokumentasi dalam bahasa asing yang tidak dimengerti.
    Bisakah kita membuang berkas-berkas tersebut?

    Jawabannya adalah Ya! Paket localepurge akan membuang semua berkas locales kecuali yang tertera dalam /etc/locale.nopurge.
    Tergantung dari paket yang Anda pasang dalam sistem, localepurge bisa menghemat ratusan megabyte ruang penyimpanan.

    MAKLUMAT: localpurge adalah hack yang tidak terpadu dengan manajemen paket Debian, yang mungkin akan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Misal, jika Anda juga menggunakan debdelta, maka localepurge akan menghapus berkas-berkas yang dibutuhkan debdelta untuk membuat delta atau rebuild paket.